Jumat, 22 November 2013

Kabupaten Wajo

Kondisi Geografis
Kabupaten wajo dengan ibu kotanya Sengkang, terletak dibagian tengah Provinsi Sulawesi Selatan dengan jarak kurang lebih 250 km dari Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, memanjang pada arah laut Tenggara dan terakhir  merupakan selat, dengan posisi geografis antara 3º 39º - 4º 16º LS dan 119º 53º-120º 27 BT.
Batas wilayah Kabupaten Wajo sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Luwu dan Kabupaten Sidrap
Sebelah Selatan : Kabupaten Bone dan Soppeng,
Sebelah Timur : Teluk Bone
Sebelah Barat : Kabupaten Soppeng dan Sidrap
Luas wilayahnya adalah 2.506,19 Km² atau 4,01% dari luas Propinsi Sulawesi Selatan dengan rincian Penggunaan lahan terdiri dari lahan sawah 86.297 Ha (34,43%) dan lahan kering 164.322 Ha (65,57%).
Pada tahun 2007 Kabupaten Wajo telah terbagi menjadi 14 wilayah Kecamatan, selanjutnya dari keempat-belas wilayah Kecamatan di dalamnya terbentuk wilayah-wilayah yang lebih kecil, yaitu secara keseluruhan terbentuk 44 wilayah yang berstatus Kelurahan dan 132 wilayah yang berstatus Desa.
Masing-masing wilayah kecamatan tersebut mempunyai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berbeda meskipun perbedaan itu relatif kecil, sehingga pemanfaatan sumber-sumber yang ada relatif sama untuk menunjang pertumbuhan pembangunan di wilayahnya.
Topografi dan Kelerengan
Topografi di Kabupaten Wajo mempunyai kemiringan lahan cukup bervariasi mulai dari datar, bergelombang hingga berbukit. Sebagian besar wilayahnya tergolong datar dengan kemiringan lahan/lereng 0 – 2 % luasnya mencapai 212,341 Ha atau sekitar 84 %, sedangkan lahan datar hingga bergelombang dengan kemiringan / lereng 3 – 15 % luas 21,116 Ha (8,43%), lahan yang berbukit dengan kemiringan / lereng diatas 16 – 40 % luas 13,752 Ha (5,50 %) dan kemiringan lahan diatas 40 % (bergunung) hanya memiliki luas 3,316 Ha (1,32%).
Secara morfologi, Kabupaten Wajo mempunyai ketinggian lahan di atas permukaan laut (dpl) dengan perincian sebagai berikut :
  1. 0 – 7 meter, luas 57,263 Ha atau sekitar 22,85 %
  2. 8 – 25 meter, luas 94,539 Ha atau sekitar 37,72 %
  3. 26 – 100 meter, luas 87,419 Ha atau sekitar 34,90 %
  4. 101 – 500 meter, luas 11,231 Ha atau sekitar 4,50 % dan ketinggian di atas 500 meter luasnya hanya 167 Ha atau sekitar 0,66 %.
Karakteristik Daerah

Kabupaten Wajo berada pada ketinggian antara 0.s.d. 500 meter dari atas permukaan daerah 3 dimensi yang memiliki sumberdaya alam dengan yang terbagi atas:
  1. Tanah berbukit/pegunungan (ketinggian 25 s.d 100 meter dpi seluas 7.378 Ha) berjejer dari selatan yang di mulai dari Kecamatan Tempe ke Utara memasuki Wilayah kecamatan Maniangpajo, Gilireng, keera, dan Pitumpanua. Hamparan luas yang merupakan sumber daya hutan berfungsi sebagai konservasi dan pengamanan tat guna air yang berkesinambungan.
  2. Tanah daratan rendah (0.s.d 25 meter dpi seluas 205.588 Ha) merupakan hamparan lahan persawahan, perkebunan/tegalan pada wilayah Timur, tengah dan Barat,
  3. Danau Tempe yang merupakan danau terluas di Provinsi Sulawesi Selatan berada di kawasan, Tengah dan Barat, sedangkan sebelah Timur terbentang pantai pesisir sepanjang 103 km termasuk kawasan Teluk Bone. Kawasan ini merupakan wilayah untuk pengembangan perikanan dan budidaya tambak.
Di samping itu kabupaten Wajo di dukung juga dengan potensi dengan sumber air yang cukup besar untuk pengairan air bersih. Baik air tanah maupun pemurkaan yang terdapat di danau dan di sungai-sungai besar seprti sungai Bila, Walennai, Gilireng, Cendranai dan Aw

Demografis

Jumlah penduduk dalam periode 5 tahun terakhir memperlihatkan adanya kecendrungan mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun rata-rata 0,88%. hal itu dapat di lihat pada akhir 2004 tedapat 367.498 jiwa dan menjadi 380,521 jiwa pada akhir tahun 2008. Persebaran penduduk, jumlah penduduk yang sebanyak itu tersebar pada 14 Kecamatan atau 128 desa dan 48 kelurahan; dengan kepadatan penduduk perkilo meter persegi sekitar 152 jiwa.

Tata Guna Lahan

Tata Guna Lahan di Kabupaten Wajo secara umum terdiri atas sawah, perkebunan, perumahan, tambak, fasilitas sosial, fasilitas ekonomi dan lahan kosong. Pergeseran pemanfaatan lahan di wilayah Kabupaten Wajo secara umum belum mengalami perubahan yang cukup drastis hanya beberapa bagian kawasan strategis di wilayah perkotaan cepat tumbuh akibat terjadinya peningkatan pembangunan jumlah unit perumahan dan pengadaan sarana prasarana umum.

No
Jenis Penggunaan
Luas
%
1.
Sawah
84.555 Ha
33.74
2.
Kebun
32.887 Ha
13.12
3.
Tegalan/ladang
14.850 Ha
5.93
4.
Kampung
5.932 Ha
2.37
5.
Perkebunan rakyat
5.648 Ha
2.25
6.
Hutan
33.040 Ha
13.18
7.
Alang-alang
34.683 Ha
13.84
8.
Empang
24.687 Ha
9.85
9.
Rawa-rawa
9,209 Ha
3.67
10.
Danau
5.128 Ha
2.05
Jumlah
250.619 Ha
100
Iklim
Kabupaten Wajo tergolong beriklim Type B dan Type dengan suhu antara 29oC sampai 31oC curah hujan rata-rata 150 mm/tahun.
Lahan Kering dan Daerah Pesisir
Daerah Pesisir Pantai
Kabupaten Wajo terdapat 6 (enam) kecamatan yang merupakan wilayah pesisir pantai yaitu :
  1. Kecamatan Pitumpanua
  2. Kecamatan Keera
  3. Kecamatan Takkalalla
  4. Kecamatan Sajoanging
  5. Kecamatan Penrang
  6. Kecamatan Bola
Jumlah desa yang masuk dalam 6 kecamatan tersebut adalah 25 Desa yang langsung berada di pantai pesisir dan perbatasan dengan laut, sedangkan 42 Desa yang berada di daratan.
Luas wilayah desa yang masuk pantai pesisir menempati sekitar 47,437 Ha dan Panjang pantai keseluruhan dari 6 Kecamatan tersebut adalah 103 Km.
Letak dan Luas Kecamatan
Wilayah Pantai Pesisir Kabupaten Wajo
No.
Kecamatan
Letak Desa
Luas Desa
Total
Pantai
Bukan Pantai
Pantai
Bukan Pantai
1
Pitumpanua
6
8
91,27
115,86
207,13
2
Keera
4
6
172,47
195,89
368,36
3
Takkalalla
5
8
61,92
117,84
179,76
4
Sajoanging
5
4
95,50
71,51
167,01
5
Penrang
3
7
32,77
122,13
154,90
6
Bola
2
9
20,44
199,69
220,13
Jumlah
25
42
474,37
825,92
1.300,29

0 komentar:

Posting Komentar